Nilai Konsistensi

Investment / 3 April 2011

Kalangan Sendiri

Nilai Konsistensi

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2386

Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging (Galatia 3:3)

 

 Mark Jackson, marketing manager Pizza Hut, mengatakan bahwa tanggung jawabnya adalah untuk memastikan setiap cabang Pizza Hut beroperasi dengan baik. Salah satu poin penting dalam tugasnya ini adalah memerhatikan produk baru yang keluar. Ia harus memberi perhatian saksama pada setiap produk baru tersebut, apakah layak atau tidak untuk dipasarkan. Berbicara tentang produk, tentu berkaitan erat dengan kualitas. Menurut Jackson, aspek terpenting dalam menjaga kualitas produk adalah konsistensi. Di cabang Pizza Hut manapun, pelanggan harus mendapatkan kualitas citarasa, ciri khas, hingga bentuk pizza yang sama menurut jenisnya. Kekuatan konsistensi inilah poin terpenting yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas produk.

Paulus menyurati jemaat Galatia dengan kata-kata keras karena mereka berpaling dari kepercayaan mereka akan Injil Kristus. Jemaat Galatia mulai terpengaruh untuk percaya pada pandangan tradisional Yahudi, bahwa melakukan hukum Taurat sajalah yang dapat membawa mereka kepada kebenaran. Melihat sikap tidak konsisten jemaat Galatia, tidak tanggung-tanggung, Paulus bahkan menyebut mereka “bodoh”. Ya, inilah salah satu lagi contoh betapa pentingnya konsistensi itu.

Saat mengawali sebuah usaha atau meluncurkan satu produk, perhatian khusus perusahaan pada produk atau usaha baru itu tentu sangat intens. Dana dan segala upaya promosi dikerahkan secara maksimal untuk menawarkannya. Para pelanggan pun mulai tertarik dan berbondong-bondong mencobanya. Namun, sering terjadi, semangat menggebu di awal itu kemudian menurun seiring berjalannya waktu. Tidak jarang, lambat laun pelanggan menyusut gara-gara kualitas layanan yang dilakukan tidak sebaik dan seramah waktu usaha baru dibuka. Demikian juga kualitas produknya. Mungkin citarasanya mulai berkurang, kuantitas semakin sedikit, layanannya tidak secepat dulu, kebersihannya tidak lagi menjadi perhatian, dll. Kualitas mensyaratkan konsistensi. Dan istilah lain dari konsistensi ini adalah setia. Ya, inilah satu lagi nilai yang harus dimiliki anak Tuhan dalam menjalankan bisnisnya. Sudahkah Anda menjalankannya? (PM)

 

Kualitas produk tidak bisa dipisahkan dengan konsistensi mutunya.

 

Sumber : Renungan Harian Spirit
Halaman :
1

Ikuti Kami